Hai girls. Rindu, tidak? Jangan rindu, baca ini
saja.. hehe
Sudah pada nonton film Dilan 1990 belum girls? Atau sudah pernah
baca novelnya?
Film yang mengisahkan
tentang cinta anak SMA yaitu Milea (Vanesha
Prescilla) anak baru yang pindah sekolah dari Jakarta ke Bandung dan Dilan (Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan), siswa
anggota gank motor dengan jabatan panglima tempur. Diantara banyak pria yang
menyukai Milea seperti sang ketua kelas bernama Nandan (Debo Andryos), guru les privat bernama Kang Adi (Refal Hady), hingga pacar Milea sendiri
yang di Jakarta bernama Beni (Brandon
Salim), namun hanya Dilan yang akhirnya berhasil membuat Milea jatuh hati.
Film yang setia pada Novel.
Bagi yang sudah pernah membaca novelnya, melihat film ini tentu akan hapal dengan alur ceritanya, dan nggak merasa terkejut lagi sih. Tapi justru ini yang membuat saya suka sama film ini. Film yang benar-benar konsiten dengan Novelnya, tanpa mengurangi atau menambah cerita. Di Novel memperlihatkan sudut pandang narasi dimana Milea dewasa yang kembali mengingat masa lalunya bersama Dilan dan bercerita kepada pembaca Novel, begitu juga di Filmnya. Novel dengan background Bandung di era 1990 ini juga berhasil diangkat di Filmnya melalui kendaraan, gaya busana, gaya bahasa, karakter, dan visualisasi.
Film yang setia pada Novel.
Bagi yang sudah pernah membaca novelnya, melihat film ini tentu akan hapal dengan alur ceritanya, dan nggak merasa terkejut lagi sih. Tapi justru ini yang membuat saya suka sama film ini. Film yang benar-benar konsiten dengan Novelnya, tanpa mengurangi atau menambah cerita. Di Novel memperlihatkan sudut pandang narasi dimana Milea dewasa yang kembali mengingat masa lalunya bersama Dilan dan bercerita kepada pembaca Novel, begitu juga di Filmnya. Novel dengan background Bandung di era 1990 ini juga berhasil diangkat di Filmnya melalui kendaraan, gaya busana, gaya bahasa, karakter, dan visualisasi.
Jangan terlalu kecewa karena pemeran Dilan ini dik
Iqbaal.
Awalnya saya kecewa ketika
mengetahui pemeran Dilan ini Iqbaal, ya image nya sebagai anggota grup Coboy
Junior memang masih melekat sekali, yang membuat kebanyakan orang jadi enggan
melihat filmya (terbukti karena beberapa teman menolak ajakan saya nonton
dengan alasan Iqbaal).
Tapi rasa penasaran saya
lebih besar, ketika nonton saya mencoba untuk melupakan jika pemeran Dilan ini
adalah anak kecil yang dulu menyakikan lagu eaa eaa. Walaupun diawal sebelum
pemutaran film, kami disuguhkan trailer film Teman Tapi Menikah yang pas banget
pemerannya Vanesha dan Adipati Dolken, yang kemudian membuat saya bertanya
kenapa bukan Adipati Dolken yang berperan sebagai Dilan?
Tapi saya harus memberi
apresiasi kepada dik Iqbaal, toh tidak mudah memerankan Dilan, dia sudah
berusaha. Dan hasilnya NOT BAD menurut
saya. Ketika scene berdua bersama Milea, terutama saat dia gombalin Milea dan
scene telpon-telponan, menurut saya dia berhasil mematahkan keraguan
orang-orang. Beberapa scene berhasil membuat baper, walau lebih banyak yang
membuat saya senyum-senyum sendiri (dih apaan sih ini anak kecil, gombal bae).
Bahasa dan gaya bicara kaku dan baku Dilan versi Novel juga berhasil dibawakan
oleh Iqbaal, meskipun kadang terdengar agak menggelikan sih. Tapi berhasil juga
membuat saya penasaran dan bertanya, apakah Dilan asli dulunya kelakuan dan
ngomongnya begini banget yak?
Terakhir, saya memberikan
apresiasi kepada sang empunya kisah Milea, penulis Pidi Baiq, dan sang
sutradara yang sudah bekerja keras untuk memvisualisasikan cerita dan
menyuguhkan film ini.
Selamat bertemu kembali di Dilan 1991. Sabar,
tidak?