Aku yang tidak pernah menyesal rasa itu pernah hadir walau hanya sesaat di kehidupanku, karena ini sudah menjadi bagian dalam perjalanan hidupku.
Sumber foto: https://www.geo.tv/assets/uploads/updates/2017-06-20/146414_3371745_updates.jpg |
Aku
menyendiri, ditemani rintik hujan, yang selalu setia.
Aku
yang tak pernah membayangkan hatiku akan sepilu ini.
Aku
tak tau mengapa rasa ini hadir, rasa yang seharusnya membuat setiap orang
bahagia.
Aku
pun begitu, berharap akan bahagia bersama rasa ini.
Tapi,
mengapa pedih ini menutupi rasa bahagiaku.
Aku
tau di dunia ini tak ada yang abadi, sekalipun itu cinta.
Disaat
aku mencintai seseorang, disaat itu juga aku harus belajar siap kehilangan.
Benarkah
kata orang, jika cinta dan luka datangnya satu paket?
Jika
begitu, mengapa seseorang memilih jatuh cinta, jika dirinya sudah tau hanya
akan menambah luka di hati.
Seperti
aku, nyatanya aku tak bisa menghindari rasa yang sekejap hadir dihidupku.
Mungkin, jika aku tau rasa ini akhirnya hanya membuat luka, aku tak akan pernah membiarkan dia datang dan tinggal.
Mungkin, jika aku tau rasa ini akhirnya hanya membuat luka, aku tak akan pernah membiarkan dia datang dan tinggal.
Cinta
datang secepat itu dengan ketidakjelasannya. Abstrak begitu kataku.
Dia
datang dengan segala harapan, tapi tak pernah memberi kepastian.
Aku
yang tak ingin lelah dan pedih untuk merasakan hal yang tak pasti,
Aku
yang ingin mengusahakan cara untuk menghindar.
Mencoba membekukan
hatiku agar tak jatuh cinta padanya.
Bukankah
jatuh itu sakit?
Terlebih
aku sadar cinta ini bukan hanya aku yang rasa.
Aku
pun sadar hatinya belum tentu bisa menjadi milikku.
Ada
oranglain yang juga menginginkan hatinya.
Bagaimana
aku harus berjuang untuk cinta seperti ini, pikirku.
Bisa
saja dengan segala usaha kelak aku akan mendapatkan hatinya.
Namun,
dapatkah aku bahagia ketika oranglain itu terluka.
Egoku
seakan berkata mengapa aku harus memikirkan oranglain.
Bukankah
jika oranglain itu diposisiku mungkin dia akan bahagia saja melihatku terluka.
Lalu,
sisi baikku mengajak untuk mengalah. Ingat mengalah bukan berarti menyerah.
Aku
hanya mencoba berpikir untuk realistis.
Namun,
bukankah berpikir realistis beda tipis dengan menyerah?
Lalu
sebenarnya apa yang aku mau, pilihan mana yang harus kupilih,
Aku
sendiri tak menemukan jawabannya.
Tapi
aku akan belajar ikhlas, ikhlas untuk membuang segala rasa ini.
Terkadang
hidup memang harus seperti itu bukan,
mengikhlaskan
apa yang bukan milikku,
untuk
mendapatkan apa yang lebih baik dan berharga.