Puncak Suroloyo: Piknik Paling Absurd

Sebenarnya ini cerita lama, hampir 4 tahun yang lalu. Pernah saya tulis di blog, namun cuma jadi draft dan gak pernah ke public. Alasannya? Karena saya merasa gaya penulisannya alay. Jadi kala itu lagi terkenal banget channel youtube nya Jalan-Jalan Men yang merekam perjalanan Jebraw dan Naya. Pasangan yang sangat heboh di depan kamera dan sering berbahasa alay. Jadilah saya terpengaruh gaya bahasa mereka (kenapa gampang terpengaruh ya diriku ini hehe).
Ditambah lagi, entah sebab apa tulisannya juga belum selesai. Tapi berhubung saya minggu ini lagi selow akhirnya saya merombak draft ini dan menyelesaikan cerita ini (yeaa).




8 November 2013.
Awalnya nih ditanggal ini TI-4 mau ngadain gathering, tapi berhubung kesibukan masing-masing dan waktu kurang tepat jadi batal deh. Dan sbg gantinya Aku berama 4 kawanku kita nongkrong gak jelas di salah satu tempat makan di kawasan Nologaten. Tempat makan langganan ciwi2 TI-4, sampe seringnya kesana pelayannya udah apal makanan dan minuman favorit kita (harusnya ciwi2 ini jadi maskot ya hehe). Dari sinilah lalu muncul ide piknik ke Puncak Suroloyo yang sebenarnya sama sekali kita berlima nggak tau arah jalannya.

Awalnya aku agak khawatir. Karena aku yang punya ide tapi kok malah gak tau lokasinya. Tapi karena aku adalah teman yang bertanggung jawab *lebay, akhirnya aku ngrembuk ini ke Bima (anak TI-4 yang hobi travelling dan pernah ke Suroloyo), dan Ryan S (dulu dia dijulukin peta krn yang paling apal jalanan DIY). Jadilah kekhawatiranku musnah karena mereka mau ikut dan akan mengajak teman-teman yang lain.

Sebulan kemudian..
Sebenarnya masih panjang nih ceritanya, tapi kita skip aja.. (Dan saat aku nulis ulang draft ini, aku udah lupa cerita panjangnya kayak apa wkwk).
Akhirnya setelah gank TI-4 berunding, kita bakal refreshing hari Kamis tgl 16 tepatnya satu hari setelah UAS selesai.

Ketika lagi masa ujian nih, hari Selasa tiba-tiba Bima kasih kabar kalo dia nggak bisa ikut ke Suroloyo karena mau travelling ke tempat lain. Dan.. Ryan menyusul juga bilang kalo dia nggak bisa ikut karena ada kerjaan. Seketika itu aku panik dan bingung (beneran asli nggak drama hehe).
Hari berikutnya, Bima sms aku (jaman itu belum kenal whatsapp), kasih ancer-ancer menuju ke sana dan selebihnya kita disuruh liat di google maps. Waktu itu aku sempet kasih pilihan buat ganti tempat piknik yang udah jelas tau jalannya.Tapi koordinator kala itu (Rian Bagus) tetap memilih ke Suroloyo.

16 Januari 2014
Hari ini adalah salah satu hari menyenangkan di awal tahun 2014. Pertama, masa UAS telah aku lewati yang berarti juga semester 3 telah berakhir. Kedua, liburan telah dimulai yipii dan aku akan mengawali liburan ini dengan piknik bareng beberapa anak TI-4.

Di depan Bale Lantip Sebelum Berangkat
Seharusnya pukul 08.00 kita udah berkumpul di depan Bale Lantip kampus tercintah dan rencana maks jam 09.00 udah harus berangkat mengingat pasti di jalan akan banyak waktu habis buat bertanya atau bahkan nyasar. Tapi cuaca pagi itu sepertinya tidak bersahabat. Mendung muncul, lalu gerimis dan semakin deras dengan suhu yang cukup dingin.

Saya sudah berada dikampus dengan tiga teman saya, hingga jam 10.00 hujan masih awet saja tiba-tiba si koordinator yang masih berada di kost sms dan se-enaknya bilang "kalo jam 11.00 ujan gak berhenri, kita batalin saja jalan-jalannya".
Tentunya banyak yang tak setuju, kegiatan yang jarang banget TI-4 lakukan dan sudah ditunggu-tunggu sebulan yang lalu batal cuma gara-gara hujan?

Ternyata Tuhan berbaik hati, hujan tiba-tiba reda walau matahari masih tertutup awan putih, akupun menyuruh semua teman-teman segera berkumpul di kampus. Dengan pertimbangan awan yang masih sangat putih dan mendung di arah Kulonprogo, kamipun mengganti tujuan wisata ke Pantai Ngobaran. Lagipula di Suroloyo jika mendung pasti yang terlihat hanya kabut saja.

Jadi ini ending nya ini nggak jadi ke Suroloyo? Wait.. cerita absurd ini masih berlanjut..

Jadi kita udah diperjalanan nih cari pom bensin ceritanya, baru bentar mungkin 15 menit.
Waktu di pom bensin kami-kami yang nggak ikutan antri beli bensin ngobrol-ngobrol gitu. Perasaan agak 'kagol' muncul kenapa harus ganti ke Pantai. Apalagi persiapan ke Suroloyo emang udah jauh-jauh hari, udah rempong ngumpulin temen-temen pula yang mau ikut. (Biasanya kalo piknik poll 10 orang doang, tapi ini lumayan banyak).

Akhirnya setelah debat di pom bensin dan banyak yang merasa kagol juga, Rian memutuskan untuk balik arah ke Kulonprogo *yeeea..
Lagipula kalo diliat lagi justru langit daerah sana cerah dan daerah Gunungkidul justru mendung (emang hari itu lagi galau langitnya).

Perjalanan menuju Suroloyo
Pilihan kami pun tepat. Selama perjalanan langit begitu cerah.
Tiba-tiba aku dapat pesan masuk dari Bimo yang sms ala-ala peta Dora The Explorer gitu.
"Kalian harus melewati tiga tempat untuk sampai di Suroloyo. Kulonprogo, Kalibawang, Samigaluh"
Menggelitik emang. Mana coba kami tau dimana Kalibawang (waktu itu saya kira kali), mana Samigaluh. Masa iya harus kayak Dora tanya "Apakah kalian melihat kalibawang?"

Berbekal pepatah "Takut bertanya sesat di jalan" jadinya beberapa kali kita musti berhenti dan tanya untuk memastikan daripada tersesat hehe..
Dan sampailah di daerah *lupa namanya. Pokoknya ini salah satu dari dua jalan menuju ke Suroloyo.

Sebelumnya Bimo bilang kalo menuju Suroloyo ada dua jalan. Pertama, jalannya bagus tapi lebih jauh. Kedua, lebih deket tapi jalannya agak jelek dan susah dilewati. Nah, sampai sekarang pun aku nggak tau jalan mana yang kita lewati dulu.

Menanjak ke Puncak
Suroloyo itu bukit yang tinggi. Pastinya jalannya nanjak banget. Berkelok-kelok yang tak umum. Jalannya cukup sepi, samping jalan terjal. Perjuangan banget pokoknya. Tapi semua itu terbayar sama pemandangan yang luar biasa indah banget sih. Lihat bukit, banyak pohon rindang, dan melihat kota Yogyakarta dari ketinggian. Yang beginian ini, nggak bakal bisa aku dapetin kalo cuma liburan di daerah kota.

Setelah melewati perjalanan yang penuh perjuangan, kami pun tiba di halaman parkir Suroloyo. Untuk mencapai puncaknya kami harus menaiki cukup banyak tangga. Dibutuhkan perjuangan lagi ketika harus menaiki tangga yang entah berapa jumlahnya.
Tapi semua perjuangan itu terbayar ketika kami tiba di Pos paling atas.
Sembari menyaksikan pemandangan yang sangat luar biasa, kami pun membuka bekal jajanan kami.
Berbagi jajanan yang tak seberapa banyaknya. Berbagi riak tawa, dan candaan hangat.
Tak lupa kami mengabadikan moment ini dengan foto-foto baik selfie maupun wefie dengan penuh gaya.
Sungguh perpaduan piknik yang sempurna.

Setelah selesai dengan tulisan ini. Rasa rindu kemudian muncul. Rindu untuk berkumpul, travelling, dan berbagi canda tawa bersama kalian. Dan ketika saya memilih foto untuk tulisan ini, senyum geli muncul. Heran betapa alay-nya kami dulu hehe. Menyadari ternyata waktu berjalan begitu cepat, dan kini mereka sudah banyak berubah, semakin dewasa. Namun begitu, mereka tetap sama menyenangkannya seperti dulu.
Dimanapun kalian berada saat ini, aku harap kalian sehat dan selalu bahagia. Salam Rindu dariku.

Halaman Parkir Kawasan Suroloyo
Tangga Menuju Puncak Suroloyo

 

@astrimeika