Siapa yang tak kenal Susi Susanti? Pebulutangkis tunggal wanita
yang mengharumkan nama Indonesia dikancah Internasional pada era 80an hingga
90an. Sosok Susi Susanti dan perjalanan hidupnya diangkat di layar lebar dan
digarap oleh Damn I Love Indonesia Movies.
Link Gambar |
Perjalanan Susi Susanti (diperankan Laura Basuki) dimulai dari
kota Tasikmalaya yang merupakan kampung halamannya, Susi kecil (diperankan Moira
Tabina Zayn) mempunyai impian sebagai pemain bulutangkis mengikuti jejak
ayahnya yang pernah menjadi atlet PON. Bakat Susi yang awalnya tidak terlihat
oleh kedua orangtuanya, berkat juara yang dia peroleh dari pertandingan di
kampungnya Susi mendapat kesempatan untuk masuk di PB Jaya di Jakarta dan
dilatih oleh Rudi Hartanto.
Semakin beranjak remaja, Susi tumbuh menjadi wanita yang berambisi
untuk selalu memenangkan setiap pertandingan. Lewat kejuaran World Championship
Junior di tahun 1985, Susi bergabung ke pelatnas PBSI. Di pelatnas Susi bertemu
atlet lain yaitu Alan Budikusuma (Dion Wiyoko), Ardy B. Wiranata (Nathaniel
Sulistyo), Hermawan Susanto (Rafael Tan), Sarwendah Kusumawardhani (Kelly
Tandiono). Lewat latihan yang diberikan oleh Tong Sin Fu (Chew Kinwah) dan
Liang Chu Sia (Jenny Chang), medali Emas terus Susi dapatkan, mulai dari
kejuaraan di Sudirman Cup Jakarta tahun 1989, World Cup Guangzhou tahun
1989, hingga Olimpiade Barcelona tahun 1992, serta medali-medali lain.
Konflik mulai terjadi ketika tahun 1995 dimana sebagai seorang
keturunan Tionghoa, Susi mulai resah dengan status kewarganegaraannya yang
masih tidak jelas, padahal dia sudah membawa harum nama Indonesia di mata Internasional.
Ditambah lagi media yang membahas hubungan asmaranya dengan Alan dinilai public
mempengaruhi prestasinya.
Pengetahuan
tentang sejarah dan bulutangkis
Banyak pengetahuan yang didapat dari menonton film ini. Jujur,
saya baru tau istilah Love All pada bulutangkis lewat film ini, dan beberapa
hal lain juga yang berhubungan dengan bulutangkis. Selain itu, lewat film ini
kita diajak untuk merasakan perjuangan warga Indonesia keturunan Tionghoa diera
Orde Baru yang sulit mencari status kewarganegaraan.
Laura Basuki
sukses memerankan Susi Susanti
Tak perlu diragukan lagi, akting Laura Basuki dari dulu memang
selalu memukau untukku pribadi. Laura Basuki terlihat totalitas dalam
memerankan sosok Susi Susanti yang ambisus. Perjuangan Laura Basuki hingga
benar-benar latihan fisik demi memerankan Susi Susanti sangat patut diacungi
jempol. Selain itu, chemistry Laura Basuki dengan Dion Wiyoko, yang memerakan
pengantin olimpiade tidak diragukan lagi, momen kedekatan mereka hingga
berpacaran lalu menikah menggemaskan dan membuat penonton tersenyum.
Rasa sedih
ketika jumlah penonton sedikit
Jujur ini film yang sudah aku nanti-nantikan sejak lama, tentu sungguh tidak
sabar untuk menonton film ini dan begitu sudah tayang langsung excited untuk
nonton di hari pertama film ini beredar di bioskop. Kaget dan sedih ketika
ternyata masyarakat tidak seantusias diriku ini, bangku bioskop banyak yang
kosong. Padahal bukaknkah akhir-akhir ini penggemar bulutangkis semakin banyak?
Atau apakah banyak anak milinial tidak kenal dengan sosok Susi Susanti?
Setelah selesai menonton film ini, saya semakin kagum kepada sosok
Susi Susanti dan juga pemain bulutangkis di era itu. Selain itu, juga kembali
semangat men-support perjuangan atlet bulutangkis di era sekarang yang meskipun
terkadang mereka kalah, karena dibalik setiap kejuaraan yang mereka ikuti ada kehidupan
lain yang mereka harus korbankan.
Kekurangan film ini menurutku kurang greget ketika menampilkan Susi Susanti sedang bertanding, ya bahkan lebih greget ketika menonton trailernya, menurutku jika ada beberapa potongan yang menampilkan Susi Susanti ketika dulu bertanding akan lebih terlihat hidup.
Kekurangan film ini menurutku kurang greget ketika menampilkan Susi Susanti sedang bertanding, ya bahkan lebih greget ketika menonton trailernya, menurutku jika ada beberapa potongan yang menampilkan Susi Susanti ketika dulu bertanding akan lebih terlihat hidup.