Akhir Tahun di Malang: Part 2 Bromo


Tulisan ini adalah lanjutan dari Part 1, bagi kalian yang belum membaca Part 1 silahkan dibaca dulu yuk daripada bingung kan. Baca keseruan di part 1 pada artikel: Akhir Tahun di Malang: Part 1 Kota Batu dan semoga bisa menjadi inspirasi dan membantu kalian yang ingin wisata ke Kota Malang dan Kota Batu. Langsung saja, akan saya lanjutkan cerita saya..



Masih 27 Desember 2018 dan Bromo
Setelah mengembalikan motor dimana kami terlambat se jam, kami pun langsung kembali ke Homestay dan memesan makanan lewat aplikasi online karena sudah malas keluar lagi. Kami mempersiapkan diri dan perlengkapan untuk trip ke Bromo yaitu pakaian hangat, topi, masker/buff, sarung tangan, kacamata, sepatu, serta kamera. Kemudian kami pun terlelap. Pukul 22.30 saya dibangunkan oleh alarm, langsung siap-siap karena agen tour bromo sebelumnya sudah mengingatkan untuk stand by jam 22.45. Dan benar  saja, tepat jam 22.45 driver yang menjemput kami sudah berada di depan Homestay.

Selama perjalanan ke Bromo, kami menggunakan agen tour. Kami memilih agen Fun Bromo dimana kami sudah mendaftarkan diri dan down payment dari dua minggu sebelumnya. Biaya yang kami keluarkan adalah Rp 350.000/orang (sekali lagi ini harga high season). Fasilitas yang kami dapatkan adalah berikut:
·        Antar jemput area Malang Kota dengan mobil
·        Transportasi selama trip (Jeep+Driver+BBM)
·        Jeep Hardtop 4x4
·        Tiket Masuk Bromo
·        Parkir Jeep
·        Air Mineral
·        Snack
·        Guide/Tour Leader
·        Dokumentasi

Disini kami mengikuti open trip, jadi kami akan digabungkan dengan peserta lain yang tidak kami kenal sebelumnya, dimana nantinya satu jeep akan diisi oleh 6 orang peserta. Ada dua pilihan open trip yang ditawrkan yaitu dengan harga Rp 300.000 atau Rp 350.000. Bedanya jika Rp 300.000 tidak menggunakan tour leader dan dokumentasi, dengan harga yang bedanya tidak terlalu jauh kami memilih yang lebih mahal sedikit namun kami berharap akan mendapatkan dokumentasinya yang apik.

Perjalanan Hotel ke Basecamp
Karena kami mengikuti open trip, setelah driver menjemput kami dilanjutkan menjemput 4 peserta lain yang kebetulan mereka berada dalam satu penginapan. Setelah peserta lengkap, kami diantar ke tempat semacam basecamp. Sekitar pukul 00.15 kami tiba basecamp yang juga sebuah cafe, jadi sambil menunggu Jeep yang akan mengantar kami ke Bromo bisa sambil memesan minuman hangat, makanan, dan bahkan tidur.

Menuju View Point Sunrise (Bukit Kingkong)
28 Desember 2018. Sekitar pukul 01.00 Jeep sudah datang dan berjejer-jejer di halaman basecamp, oleh driver kami diarahkan menuju jeep kami. Tak lama kamipun memulai perjalanan dengan Jeep menuju Penanjakan Bukit Kingkong, kira-kira lama perjalanan yang ditempuh adalah 2 jam.

Beruntung saya memilih Fun Bromo, selain bekerja secara rapi dan profesional, mereka benar-benar bisa memperkiraan waktu dengan baik. Rombongan kami termasuk yang awal berangkat ke atas, kata drivernya lebih baik berangkat awal daripada berangkat nanti-nanti akan kena macet, meskipun nantinya waktu menunggu sunrise jadi lebih lama namun bisa menikmati kopi panas dan gorengan daripada harus antri di perjalanan.

 Sekitar pukul 03.00 kami tiba di area Bukit Kingkong, tour leader membawa kami ke salah satu warung dari banyaknya warung yang ada di sana, menunggu sunrise sambil minum kopi ataupun teh panas dan duduk melingkari bara api untuk mengurangi dingin yang kami rasakan. Super dingin banget yakin, jadi kalian kalo mau ke sini wajib pakai jaket yang tebal, pake kupluk, syal, dan sarung tangan lah.

Pukul 04.45 kami bersiap untuk menyaksikan sunrise. Langit begitu cerah, tak seperti hari sebelumnya dimana hujan dari malam hingga pagi. Memang jika ke Bromo pada musim hujan kita hanya bisa mengandalkan keberuntungan. Fyi, katanya paling bagus itu ke Bromo pada bulan Juli-Agustus karena memasuki musim kemarau, namun akan jauh lebih dingin lagi. Meskipun kala itu langit cerah, namun matahari malu-malu menampakkan dirinya. Akhirnya kami hanya mengejar panorama (pemandangan) saja.

Bukit Widodaren


Puas menikmati pemandangan dari Bukit Kingkong, sekitar pukul 06.00 kami turun untuk menuju Bukit Widodaren. Karena banyaknya wisatawan, untuk turun saja jeep harus antri. Untungnya dari Fun Bromo memberikan air mineral dan roti, lumayan untuk mengganjal perut sembari menunggu antrian terurai. Tiba di Bukit Widodaren tour leader akan mengarahkan kami untuk berfoto berbagai macam gaya, bisa juga dengan menggunakan jeep.

Kawah Bromo


Pukul 08.00 kami tiba di Kawah Bromo. Di sini cukup ramai pedagang makanan, warung, penjual souvenir, serta ada juga kamar mandi. Tour leader memberikan kebebasan kepada masing-masing peserta, boleh makan, boleh mencoba mendaki kawah bromo, atau sekedar menikmati pemandangan.

Kami berdua memilih mendaki kawah Bromo, dia ding yang bersemangat, saya sih sok-sok ikut saja meskipun tau akan sangat lelah dan mungkin tidak kuat. Ada dua pilihan untuk menuju kawah Bromo, bisa jalan kaki, atau naik kuda hingga ke tangga. Mereka akan menawarkan jasa kuda seharga Rp 100.000, tentu bisa ditawar, dan pastikan juga harganya adalah harga pulang-pergi.

Kami memilih jalan kaki, meskipun letih dan beberapa kali saya mengeluh dan meminta berhenti, namun kepuasan akan terasa ketika berhasil menapaki tangga terakhir dan menyaksikan kawah Bromo dengan mata sendiri. Beruntung saya punya partner yang super duper sabar dan pengertian (eh malah curhat).

Pasir Berbisik

Setelah berkumpul kembali dengan rombongan, kami melanjutkan perjalanan ke Pasir Berbisik yang lokasinya tak jauh dari Kawah Bromo. Pukul 10.30 kami tiba di Pasir Berbisik dan dapat spot yang bagus untuk foto. Sementara teman-teman rombongan kami masih bersemangat untuk berfoto-foto, kami berdua yang masih kelelahan akibat mendaki kawah Bromo justru hanya duduk sambil menikmati pemandangan hamparan pasir dan bukit-bukit. Namun tentu tour leader kami mengingatkan untuk mengambil foto, karena sayangkan sudah jauh-jauh ke sini tanpa ada foto dengan background sebagus itu.

Bukit Teletubbies
Tempat terakhir untuk mengakhiri trip Bromo ini adalah Bukit Teletubbies, hamparan bukit hijau seperti serial TV yang hits di era 90-an ada di depan mata kami. Seketika kami takjub dan membangkitkan semangat kami lagi untuk mencari angle yang bagus untuk berfoto. Di sini ada juga yang menyewakan kudanya untuk mempercantik foto, cukup dengan membayar Rp 10.000.

Waktu menunjukkan pukul 11.00; perjalanan kami di Bromo berakhir. Kami pun diantar kembali ke Basecamp, dan dari Basecamp ganti mobil untuk diantar pulang ke Homestay.

Kembali ke Mini Homestay
Entah mungkin karena ini weekend, hari ini kota Malang sangat macet, akibatnya kami baru tiba di Homestay pukul 14.55. Karena kelaparan kami pun langsung memesan makanan dengan aplikasi online. Mandi, makan, lalu istirahat.

Malamnya, karena besok pagi kami sudah harus kembali ke Jogja dengan kereta pagi, alhasil malam ini kami harus mencari oleh-oleh. Saya heran, pertokoan disini sudah banyak yang tutup di antara jam 20.00-20.30. Beruntung kami menemukan toko oleh-oleh di dekat stasiun Kota Malang yang tutup pukul 21.00 WIB.

Anugerah Oleh-Oleh Khas Malang. Berada di Jl. Trunojoyo No.81, Klojen, Kota Malang letaknya di sebalah stasiun Malang. Buka dari Pukul 07.00 hingga 21.00. Kami tiba di sana pukul 20.54, langsung memilih oleh-oleh dan kemudian membayar. Sialnya kami lupa membawa uang tunai, dan yang tersedia di sini hanya debit dengan bank BCA, akhirnya salah satu dari kami harus mencari ATM ke luar dahulu. Beruntung meski sudah lewat pukul 09.00 namun bapak pemilik toko mau menunggu kami.

Selesai membeli oleh-oleh kami langsung pulang ke Homestay. Seperti biasa membeli makan dengan aplikasi online. Lalu kami membereskan barang-barang kami karena besok pagi harus menuju stasiun.

Kembali ke Jogja
29 Desember 2018. Kembali ke Jogja dengan kereta Malioboro Ekspress Kelas Ekonomi dengan harga Rp 210.000. Kereta berangkat dari Stasiun Malang pukul 08.20 dan tiba di Stasiun Tugu pukul  15.35, kali ini kereta berangakat dan tiba tepat waktu.

 
Selesai sudah perjalanan saya ke Malang dan Bromo. Gimana, apakah setelah membaca kalian tertarik mengunjungi kota tersebut? Menjadikan destinasi wisata selanjutnya? Yuks, buruan cari long wekeend atau siapin cuti untuk merasakan dingin dan menikmati indahnya Bromo.

@astrimeika