Belok Kanan Barcelona. Film yang diadaptasi dari novel dengan penulis
Adhitya Mulya ini menceritakan persahabatan keempat anak SMA yang bernama Retno
(Mikha Tambayong), Francis (Morgan Oey), Ucup (Deva Mahendra), dan Farah
(Anggika Bolsterli). Seperti kebanyakan kisah drama maupun kehidupan nyata, ada
kisah percintaan yang mewarnai persahabatan tersebut.
Banyak keputusan sulit yang harus diambil keempat pelajar SMA ini. Francis
yang menyukai Retno begitu juga sebaliknya, namun Retno harus mengambil keputusan
untuk tidak menerima Francis karena mereka berbeda keyakinan. Farah juga harus
mengambil keputusan untuk tidak menyatakan perasaannya ke Francis karena dia
tau sahabatnya sendiri yaitu Retno juga menyukai Francis. Begitu pula dengan
Ucup yang tidak jadi menyatakan perasaannya ke Farah karena mengetahui Farah
justru menyukai Francis.
Akhirnya mereka memilih menyimpan perasaannya masing-masing dan mencoba move on. Keempat sahabat tersebut akhirnya lulus SMA, kuliah dan bekerja di 4 benua yang berbeda. Meski terpisah jarak, keempat sahabat ini selalu menyempatkan waktu untuk saling bercerita tentang kehidupan mereka sehari-hari meskipun hanya lewat telepon atau video call.
Akhirnya mereka memilih menyimpan perasaannya masing-masing dan mencoba move on. Keempat sahabat tersebut akhirnya lulus SMA, kuliah dan bekerja di 4 benua yang berbeda. Meski terpisah jarak, keempat sahabat ini selalu menyempatkan waktu untuk saling bercerita tentang kehidupan mereka sehari-hari meskipun hanya lewat telepon atau video call.
Sampai pada suatu waktu Francis menyampaikan kabar bahwa ia akan menikah
dengan Inez (Millane Fernandez) di Barcelona. Kabar tersebut membuat mereka berempat
harus membuat suatu keputusan. Keputusan ini bukan tentang persahabatan, namun
tentang resapan rasa yang selama ini mereka pendam. Resapan rasa yang menuntun
mereka untuk kembali bersama, berbagi cerita di Barcelona.
Film dengan latar belakang 4 benua
Film arahan sutradara Guntur Soeharjanto menggunakan 4 negara sebagai
lokasi syutingnya yaitu Maroko, Hungaria, Denmark, dan Spanyol. Tentu hal ini akan
memberikan kesan tersendiri dan dapat memanjakan mata penontonnya. Sayangnya
untuk efek suara tidak ada istimewa tersendiri. Namun, untungnya terbantu
dengan soundtrack yang terasa pas dengan adegan sedih, haru, dan senang yang
dihadapi para pemeran. Hal ini tentu nggak akan bikin bosan para penontonnya.
Alur Cerita dan Pemain
Alur cerita di film ini dibuat maju dan mundur, namun semuanya terkesan
alami. Begitu pula dengan beberapa adegan komedi yang terselip di kisah romansa
ini, membuat penonton menikmati dengan sesekali tertawa.
Tidak ada yang istimewa dari para pemerannya. Keempat tokoh utama memiliki
porsi yang sama dalam memerankan ceritanya masing-masing. Ada Francis
yang mungkin mempesona, ada Ucup yang jenaka, ada Retno yang kalem, dan ada
Farah dengan kegilaannya.
Mengungkapkan rasa tidak perlu terburu-buru
Meskipun ending dari cerita ini menurut saya terlalu dipaksakan namun ada makna yang dapat diambil dari film ini yaitu mengungkapkan
rasa tidak perlu terburu-buru. Penonton memang dibuat tidak buru-buru
dalam mengurai rasa dari empat pemeran utama di film ini. Penonton akan dibawa
santai dan menikmati setiap perjalanan cinta dari keempat tokoh dalam film ini.