Review Jujur #11 : Belok Kanan Barcelona

Belok Kanan Barcelona. Film yang diadaptasi dari novel dengan penulis Adhitya Mulya ini menceritakan persahabatan keempat anak SMA yang bernama Retno (Mikha Tambayong), Francis (Morgan Oey), Ucup (Deva Mahendra), dan Farah (Anggika Bolsterli). Seperti kebanyakan kisah drama maupun kehidupan nyata, ada kisah percintaan yang mewarnai persahabatan tersebut.

https://amiratthemovies.files.wordpress.com/2018/09/belok-kanan-barcelona-morgan-oey-deva-mahenra-movie-header.jpg?w=1038&h=576&crop=1

Banyak keputusan sulit yang harus diambil keempat pelajar SMA ini. Francis yang menyukai Retno begitu juga sebaliknya, namun Retno harus mengambil keputusan untuk tidak menerima Francis karena mereka berbeda keyakinan. Farah juga harus mengambil keputusan untuk tidak menyatakan perasaannya ke Francis karena dia tau sahabatnya sendiri yaitu Retno juga menyukai Francis. Begitu pula dengan Ucup yang tidak jadi menyatakan perasaannya ke Farah karena mengetahui Farah justru menyukai Francis. 

Akhirnya mereka memilih menyimpan perasaannya masing-masing dan mencoba move on. Keempat sahabat tersebut akhirnya lulus SMA, kuliah dan bekerja di 4 benua yang berbeda. Meski terpisah jarak, keempat sahabat ini selalu menyempatkan waktu untuk saling bercerita tentang kehidupan mereka sehari-hari meskipun hanya lewat telepon atau video call. 

Sampai pada suatu waktu Francis menyampaikan kabar bahwa ia akan menikah dengan Inez (Millane Fernandez) di Barcelona. Kabar tersebut membuat mereka berempat harus membuat suatu keputusan. Keputusan ini bukan tentang persahabatan, namun tentang resapan rasa yang selama ini mereka pendam. Resapan rasa yang menuntun mereka untuk kembali bersama, berbagi cerita di Barcelona.

Film dengan latar belakang 4 benua
Film arahan sutradara Guntur Soeharjanto menggunakan 4 negara sebagai lokasi syutingnya yaitu Maroko, Hungaria, Denmark, dan Spanyol. Tentu hal ini akan memberikan kesan tersendiri dan dapat memanjakan mata penontonnya. Sayangnya untuk efek suara tidak ada istimewa tersendiri. Namun, untungnya terbantu dengan soundtrack yang terasa pas dengan adegan sedih, haru, dan senang yang dihadapi para pemeran. Hal ini tentu nggak akan bikin bosan para penontonnya.

Alur Cerita dan Pemain
Alur cerita di film ini dibuat maju dan mundur, namun semuanya terkesan alami. Begitu pula dengan beberapa adegan komedi yang terselip di kisah romansa ini, membuat penonton menikmati dengan sesekali tertawa. 

Tidak ada yang istimewa dari para pemerannya. Keempat tokoh utama memiliki porsi yang sama dalam memerankan ceritanya masing-masing. Ada Francis yang mungkin mempesona, ada Ucup yang jenaka, ada Retno yang kalem, dan ada Farah dengan kegilaannya.

Mengungkapkan rasa tidak perlu terburu-buru
Meskipun ending dari cerita ini menurut saya terlalu dipaksakan namun ada makna yang dapat diambil dari film ini yaitu mengungkapkan rasa tidak perlu terburu-buru. Penonton memang dibuat tidak buru-buru dalam mengurai rasa dari empat pemeran utama di film ini. Penonton akan dibawa santai dan menikmati setiap perjalanan cinta dari keempat tokoh dalam film ini.

@astrimeika