Review Jujur #12 : Aruna dan Lidahnya

Film yang diadaptasi dari Novel karya penulis Laksmi Pamuntjak ini merupakan film yang cukup unik dan berbeda. Film dengan genre drama komedi ini dibalut dengan kuliner khas Nusantara. Bercerita tentang seorang gadis ahli wabah bernama Aruna (Dian Sastrowardoyo) yang juga hobi mencicipi kuliner nusantara. Aruna mempunyai sahabat seorang chef bernama Bono (Nicholas Saputra).

https://cdn4.uzone.id//assets/uploads/Uzone/Film/Aruna_dan_Lidahnya/ARUNADANLIDAHNYA_STILL_06.jpg/800

Suatu waktu Aruna ditugaskan kantornya untuk observasi wabah flu burung di Surabaya, Pamekasan, Pontianak, dan Singkawang. Kesempatan yang bagus juga untuk mengajak Bono wisata kuliner di tengah observasinya karena Bono sedang mencari inspirasi masakan baru. 

Tak disangka, Aruna dikejutkan dengan kedatangan Farish (Oka Antara) mantan rekan kerja yang pernah ia taksir. Farish ditugaskan oleh tim Pusat untuk mendampingi Aruna selama observasi. Ada juga Nad (Hannah Al Rashid) teman Aruna dan gebetan Bono yang berprofesi sebagai kritikus makanan di luar negeri turut bergabung. Sepanjang perjalanan akan banyak percakapan dan situasi yang akhirnya mengungkapkan rahasia kehidupan mereka masing-masing.

Film penuh makanan
Sepanjang durasi film 1 jam 46 menit, penonton akan disuguhkan kira-kira 20 makanan, minuman, serta camilan yang tentu akan membuat penonton tergiur. Ada sup buntut, nasi goreng, rawon, dan juga suguhan kuliner dari Surabaya yaitu kacang koah cakwe, dari Pontianak pengkang dan bakmi kepiting, dari Singkawang ada Choi Pan, dan dari Pamekasan ada campur lorjuk. Pengambilan gambar dan penyajiannya sangat baik, mulai dari bahan-bahan masakan, cara membuat masakan hingga cara hidangan disajikan.

Makanan dan Perasaan
Dalam perjalanan kuliner Aruna sering mengalami perbedaan rasa dengan Bono dan Nad. Aruna mengalami permasalahan dengan lidahnya yang tak merasakan kenikmatan saat menyantap makanan yang menurut Bono dan Nad lezat.

Permasalahan indra perasa ini terpengaruh karena perasaan hati Aruna yang sedang tidak enak karena merasakan kecurigaan dengan data dan situasi lapangan yang berbeda serta perasaan masa lalunya yang belum usai terhadap Farish.

Paket Komplit
Film garapan Edwin ini memang terlihat unik namun juga aneh. Bagaimana bisa kisah persahabatan, percintaan, pekerjaan, bisa disatukan dengan kuliner, wabah flu burung, dan dugaan korupsi. Namun hasil yang dihadirkan menurut saya natural.

Banyak makna tersirat yang sulit dimengerti dalam beberapa adegan di film ini. Seperti Aruna yang merasakan rasa makanan yang berbeda, Aruna yang mengalami mimpi absurd yang mungkin berhubungan dengan perasaannya. Ada juga Bono dan Farish dengan adegan pertarungan maskulinitas, ambisi untuk terlihat lebih superior dibanding pria lain. Dan juga Nad yang membuat penonton bertanya-tanya apa sebenarnya mau nya.

@astrimeika