Review Jujur #20: Yowis Ben 2


Setelah sukses dengan film pertamanya Yowis Ben, Bayu bersama Fajar Nugros kembali mewarnai layar perfilman Indonesia dengan Yowis Ben 2. Tak hanya mengangkat bahasa Jawa dan kota Malang, diserial keduanya ini mereka juga mengangkat bahasa Sunda dan suasana kota Bandung.

Link Gambar

Setelah Bayu (Bayu Skak) sukses membentuk Yowis Ben bersama Doni (Joshua Suherman), Nando (Brandon salim), dan Yayan (Tutus Thamson) ternyata tak membuat mereka lepas dari masalah. Bukan masalah dalam band justru masalah pribadi mulai muncul ketika mereka lulus SMA. Bayu yang punya kesulitan ekonomi dan ingin membantu ibunya untuk membayar kontrakan ditambah ia harus putus dengan Susan, Doni yang mengeluh karena ditolak oleh gebetannya, Nando yang tak ingin ayahnya menikah lagi dengan biduan muda, dan Yayan yang harus menafkahi istri dan membiayai kelahiran anaknya.

Film yang dekat dengan kehidupan masyarakat
Masih seperti film pertamanya, kekuatan pada film ini tentu karena cerita tentang kehidupan yang penuh dengan problema dibalut dialog yang hampir sepenuhnya menggunakan bahasa jawa dan sunda membuat film ini semakin dekat dengan kehidupan masyarakat jawa. Candaan-candaan khas jawa timur yang diselipkan didialog membuat film ini semakin menghibur.

Paket lengkap, film ini menceritakan tentang persahabatan, keluarga, dan asmara. Banyak konflik lama maupun baru yang terjadi di film ini, sayangnya konflik tersebut terasa terburu-buru dan kurang dikemas dengan baik sehingga berimbas juga dengan sisi komedinya, beberapa lelucon jadi terasa canggung.

Sama seperti sebelumnya, film ini ingin menampilkan makna dan pesan kehidupan lewat setiap konflik dan dialog. Namun akibat konflik yang terburu-buru membuat banyak pesan baik dikemas kurang menyentuh dan terasa tidak pas. Jika disuruh memilih, saya lebih suka Yowis Ben 1 daripada Yowis Ben 2 ini.

Banyak wajah baru
Bayu bersama personil Yowis Ben lainnya mencoba peruntungan di kota Bandung, hal ini otomatis membuat film ini tak hanya menampilkan latar kota Malang namun juga menampilkan latar kota Bandung. Budaya khas sunda juga ditampilkan dengan adanya Asih (Anya Geraldine) mojang Bandung yang membuat Bayu jatuh cinta dan akhirnya belajar menjadi pribadi lebih baik.

Selain Anya ada juga Anggika Borsteli, Lauran Theux hingga Timo Scheunemann yang menjadi wajah baru dalam film ini.  Namun yang membuat menarik justru kehadiran cameo seperti Gibran, Ridwal Kamil, Siti Badriah, Cak Kartolo dan Cak Sapari (tokok ludruk Jawa Timur), beberapa pemain preman pensiun dan tokoh komedi jawa lainnya.

@astrimeika