Hai girls, kebanyang nggak sih LDR Jakarta-Paris? Kebanyang nggak
sih pusingnya jadi Tita setiap ditanya "kapan nikah" diusia nya yang
udah 27 tahun? Kebanyang nggak sih kagolnya Tita ketika cowok yang udah
dipacarinya selama 12 tahun, belum siap juga buat nglamar Tita?
Film yang menceritakan tentang sepasang kekasih Tita (Shandy
Aulia) dan Adit (Samuel Rizal) yang pacaran selama 12 tahun dan LDR
Jakarta-Paris. Film ini merupakan kelanjutan dari Eiffel I'm in Love dimana
film pertama sudah 14 tahun yang lalu.
Sebelum menulis review nya, alasan saya menonton film ini karena:
- Eiffel
Im in Love pada 14 tahun yang lalu adalah film yang cukup
"booming", siapa sih yang nggak tau film ini. Saya saja yang
waktu itu masih kelas 3 SD tau film ini, meskipun baru nonton film ini
waktu SMP. Itu yang membuat saya penasaran akan bagaimana film ini dikemas
setelah 14 tahun.
- Terobsesi
Paris dan Menara Eiffel. Kata teman saya sih saya begitu. Saya emang suka
banget sama kota Paris dan jatuh cinta banget sama menara Eiffel. Karena
tau lokasi film ini di Paris jadilah saya pengen banget nonton.
- Setelah
melihat lagi film sekuel 1 nya (seminggu sebelum nonton sekuel 2), saya
jatuh cinta sama perannya Tita yang polos dan Adit yang cuek galak tapi
romantis. Lucunya gaya pacaran mereka yang membuat saya semakin penasaran
bagaimana Tita Adit 14 tahun kemudian.
Sempat ragu awalnya untuk nonton setelah baca review plus spoiler
yang bilang kalo kecewa sama film ini, katanya romantisnya kurang dapet, banyak
kejadian janggal. Tapi saya ingin membuktikan sendiri dan mematahkannya.
Konsisten dengan Film pertamanya.
Pemerannya masih sama. Tokoh yang sudah meninggal di cerita ini
juga diceritakan sudah meninggal (Papa Adit). Tapi di Film ini tidak ada lagi
tokoh Ergi (Pacar Tita saat SMA) dan mantan Adit yang dulu diperankan Titi
Kamal. Ada tokoh baru bernama Adam, yang diceritakan naksir sama Tita.
Selain pemeran, lokasi film
ini juga konsisten, Jakarta dan Paris. Ceritanya juga nyambung banget sama film
pertama. Menceritakan 12 tahun kemudian kehidupan asmara Tita dan Adit (meskipun jarak film pertama dan kedua sebenarnya 14 tahun), dimana Tita dan Adit masih LDR, Uni yang kemudian nikah sama kakak Tita, dan
Restoran keluarga yang masih tetap ada.
Beberapa adegan Tita sama Adit terutama adegan saat Tita dapet kejutan di kamarnya, Tita nguping Adit, Adit kejedot tembok, hampir sama seperti film pertamanya. Tapi ini yang membuat saya 'agak bosen', yah ketebak banget sih, masa setelah 12 tahun masih begini aja kelakuannya.
Beberapa cerita/adegan yang "aneh".
Ya, saya setuju sama beberapa riview diluar, kalo film ini banyak kejanggalannya.
Beberapa adegan Tita sama Adit terutama adegan saat Tita dapet kejutan di kamarnya, Tita nguping Adit, Adit kejedot tembok, hampir sama seperti film pertamanya. Tapi ini yang membuat saya 'agak bosen', yah ketebak banget sih, masa setelah 12 tahun masih begini aja kelakuannya.
Beberapa cerita/adegan yang "aneh".
Ya, saya setuju sama beberapa riview diluar, kalo film ini banyak kejanggalannya.
- Tita
diumur 27 tahun dan berprofesi sebagai Dokter Hewan, yakali masih dilarang
orangtua nya pegang HP. Jaman sekarang aja anak umur 3 tahun udah dikasih
main HP, masa masih ada sih orangtua yang over protectif begitu.
- Adam.
Di sekuel 2 Adam diceritakan sebagai sahabat Tita yang ternyata sudah
jatuh cinta sama Tita selama 12 tahun. Nggak kebayang sih rasanya jadi
Adam, di jaman sekarang masih adakah cowok yang setia memendam perasaan
sama cewek selama 12 tahun padahal cewek itu udah punya pacar?
- Di
hari ulang tahun Tita, Adam kasih kado Tita ipad. Kemudian saat tau Tita
putus sama Adit, Adam langsung nyusul Tita ke Eropa. Gila Adam ini
kayaknya orang kaya banget sih.
- Keluarga
Tita pindah ke Eropa karena ingin melanjutkan bisnis Restoran yang sempat tutup.
Saya heran aja kenapa semua harus ikut pindah ke Eropa, apakah yang
mengurus Restoran harus 5 orang? Padahal Tita sudah punya pekerjaan
sebagai Dokter Hewan, dan kakak Tita juga sudah berkeluarga. Lebih janggal
lagi memang kakak Tita nggak punya kerjaan di Jakarta?
Menyingkirkan segala kejanggalan yang ada. Nyatanya saya tetap
jatuh cinta sama film ini. Saat menikmati filmnya saya nggak merasa ternganggu
sama kejanggalan tersebut. Saya tetap terhibur dengan adegan romantisnya Adit
Tita, terhibur dengan komedinya Adit Tita. Saya juga jatuh cinta sama beberapa
quotes di film tersebut. Saya juga jadi jatuh cinta sama sosok Adit yang bisa
12 tahun setia sama Tita padahal LDR, sosok Adit yang galak namun selalu
mengalah, sosok Adit yang berjuang untuk memberikan hidup yang baik bagi
Tita. Punya pacar kayak Adit lucu juga kali ya? Tapi tenang, saya nggak cari
yang bisa ngajak saya ke puncak menara Eiffel atau beli apartement dengan view
Eiffel, kelamaan sih kayaknya nunggu yang bisa begitu hehe..
Menurut saya Film ini kurang tepat memilih bulan untuk keluar di
Bioskop. Karena di Bioskop masih euforia dengan Film Dilan 1990, orang-orang
khususnya anak muda masih antusias untuk melihat Film ini untuk mendukung nasar
Vanesha yang akan datang ke wisudaan Iqbaal di Amerika jika film ini tembus 7
juta penonton. Orang-orang yang sudah menonton Dilan juga masih terbawa suasana
romantisnya ala Dilan Milea.
Tapi entah mengapa ya,
setelah melihat Eiffel I'm in Love 2, jujur saya lebih jatuh cinta sama film
ini daripada Dilan 1990. Saya lebih baper lihat film ini, saya bisa merasakan
emosi nya Tita. Mungkin karena faktor usia ya (sekarang usia saya 23 tahun),
jika saya masih SMA atau kuliah mungkin saya akan lebih baper dengan film
Dilan. Saya merasa konflik di film ini memang lebih cocok dinikmati oleh
orang-orang seusia saya. Kemarin-kemarin saya ingin nonton film Dilan untuk
kedua kalinya, sekarang saya malah jadi pengen lihat film Eiffel I'm in Love 2
lagi.
Laki-laki yang baik adalah yang mempersiapkan segala sesuatunya untuk orang yang dicintainya. Nggak mau membuat pasangannya menderita. ~Bunda Tita
Ini salah satu quotes yang keren banget sih, yang bikin saya jatuh cinta sama sosok Adit. Kebayang bahagianya jadi Tita, nggak sia-sia dia nunggu, ternyata Adit lagi se-berusaha ini. Tapi menurut saya seharusnya dari awal Adit jujur sih ke Tita, bagi saya bukankah lebih baik berjuang bersama kan?
Menikahlah dengan sahabatmu, maka kamu akan bahagia. ~Nanda